Review Seminar OSKM 2013

Nama: Saffira Raudhania T

NIM: 16013205

Fakultas: FMIPA

Seminar OSKM hari ini diisi oleh 4 orang pembicara. Pembicara pertama adalah Pak Gita Wirjawan. Beliau menyampaikan bahwa kita sebagai warga Indonesia harus mencintai produk Indonesia dan seharusnya bisa menjadi sumber daya manusia yang menguntungkan bangsa. Kita, calon pemimpin masa depan. Selain itu juga beliau menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan seorang pemimpin yang sanggup menghadapi tantangan zaman dan globalisme.

Pembicara kedua adalah dari Wanadri. Disana kami belajar mengenai cinta tanah air. Wanadri telah mendaki 7 puncak tertinggi di dunia. Kakak-kakak dari Wanadri mengajarkan bahwa kita harus bangga akan Indonesia. Selain itu Wanadri juga menyampaikan, jangan takut budaya kita diclaim orang apabila kita masih bisa kreatif menciptakan budaya baru.

 Pembicara ketiga adalah Ibu Tri Mumpuni. Beliau  berkata bahwa sistem perekonomian di Indonesia itu tidak manusiawi karena tidak memakai rasa. Ekonomi hanya dinikmati oleh para pengusaha besar. Sementara rakyat lain tertindas dan tidak dapat maju. Karena itu kita harus bisa mewujudkan ekonomi yang manusiawi dan dapat dinikmati orang banyak.

Pembicara keempat adalah Kak Saska dari Riset Indie. Riset Indie melakukan riset yang berhubungan dengan teknologi, sosial, media, dan ekonomi. Riset yang diadakannya salah satunya Project Polaroid. Project ini dilakukan untuk membantu penjual kamera analog untuk menjual kameranya di saat sudah zaman kamera digital. Project kedua adalah Robot Alinea. Robot ini adalah suatu mesin yang dibentuk dan dilapisi silikon sehingga mirip patung nyata. Robot ini dilapisi oleh make up effect sehingga kelihatan nyata. Project ketiga yang belum dilaksanakan dan akan dilaksanakan tanggal 20 September adalah Angkot Day. Angkot Day merupakan "satu hari angkot aman, nyaman, dan bebas biaya". Disini Risetindie ingin mengumpulkan testimoni orang-orang yang sudah menaiki angkot tersebut. Kalau testimoninya positif, maka akan diberikan pada pemkot agar mengurangi kemacetan Bandung.