Tugas Review
Nama : Christian
Natanael
NIM : 16413203
Fakultas: FTTM
1.
Pembicara I : Gita Wirjawan
Review:
Menurut bahan yang dipaparkan oleh Bapak Gita
Wirjawan, ada 4 sikap yang dapat mensejahterahkan Bangsa Indonesia yaitu, Mahir
Teknologi, Berkasinambungan, Kaya akan Budaya, Maju Perekonomiannya. 3 dari 4
kriteria di atas Indonesia sudah memiliki nya, mulai dari berkesinambungan
diantara sesama, kaya akan budaya, dan semakin maju dan berkembangnya
perekonomian Bangsa, tetapi Bangsa Indonesia belum cukup memiliki masyarakat
yang mahir teknologi,ini merupakan salah satu factor terpenting, karena
teknologi inilah yang merupakan sarana yang akan membantu masyarakat untuk
semakin maju dan berkembang. Selain daripada kurang nya SDM yang “Melek” akan
Teknologi, Bangsa Indonesia pun membutuh kan Pemimpin dengan Jiwa sosial yang
kuat,mampu menjawab tantangan dari luar dan dalam negeri,dapat bertindak
responsive terhadap KEPENTINGAN RAKYAT, dan mampu menjunjung tinggi kearifan
lokal yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
Didalam pidato nya pun Bapak Gita Wirjawan
mengedepankan sifat pluralism , dimana sifat saling menghormati dan menghargai
satu sama lain meski berbeda pandangan dan arah pikir. Karena dengan
mendepatkan sifat itu dapat terciptanya ide ide yang cakupan nya lebih luas dan
lebih matang dari pada ide ide yang berpandangan 1 arah saja. Indonesia juga
memiliki SDA yang SANGAT BERLIMPAH tapi sangat disayangkan pula SDA itu tidak
dapat dikelola oleh Indonesia sendiri untuk menjadi bahan siap pakai , tetapi
membiarkan Negara lain yang mengelola nya dan menjualkan nya kembali ke
Indonesia. Seharus nya inilah peluang yang dapat di manfaat kan oleh masyarakat
Indonesia agar mengelola bahan tambang secara mandiri anpa campur tangan negara
asing, bukan tidak mungkin kita dapat mengeskport hasil bumi kita dalam bentuk
barang jadi ke Negara lain yang pasti nya akan lebih menguntungkan. Maka nya
dalam seminar ini pun kita di ajak untuk lebih menghargai produk produk
Indonesia ,yang tidak kalah saing dengan produk produk luar negeri.
2.
Pembicara II : Indra
Hidayat
Review:
Wanadri
adalah sebuah organisasi tertua yang bergerak dalam kegiatan alam bebas.
Organisasi ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1964, dan merupakan perhimpunan
penempuh rimba dan pendaki gunung. Diseminar ini Wanadri mengutarakan seberapa
luas nya Indonesia yang dahulu nya sebelum Deklarasi Djuanda hanya berupa Pulau
pulau yang seluas 1,8juta kilometer persegi, dan setelah Deklarsi Djuanda luas
nya mencapai 3x luas daratan awal sekitar 5,4 juta kilometer persegi. Jadi
dapat disimpulkan Deklsrasi Djuanda ini merupakan Deklarasi mengenai perairan
di Indonesia yang luas nya sekitar 3,1 juta kilometer persegi, dan luas wilayah
ZEE mencapai 2,7 kilometer persegi. Dari data yang di paparkan oleh Indra
Hidayat ini dapat kita tahu bahwa Indonesia merupakan Negara yang Bahari,
Negara Kelautan yang memiliki banyak Pulau, bukan Negara Kepulauan.
Pulau di Indonesia
berkisar 17.000 pulau dan di pastikan masih sangat banyak pulau yang belum di
jelajahi. Indonesia pun bukan hanya memiliki banya pulau, melainkan memiliki
keanekaragaman Flora dan Fauna,dimana seperti yang kita tau daerah Indonesia di
bagi oleh 2 garis yaitu Garis Weber dan Garis Wallace, yang memungkinkan
persebaran Flora dan Fauna yang sangat merata dan sangat beraneka ragam.
Indonesia pun memiliki keanekaragaman budaya yang sangat banyak, hampir di
setiap Propinsi nya pasti memiliki budaya budaya sendiri. Semua inilah yang
seharusnya di kelola dan di angkat oleh para penerus bangsa agar tetap lestari,agar
semakin terkenal di mata dunia,dan agar semakin di cintai oleh setiap Warga
Negara Indonesia.
3.
Pembicara III : Tri Mumpuni Wiyatno
Review:
Tri Mumpuni
Wiyatno (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 6 Agustus
1964; umur 49 tahun) adalah
seorang pemberdaya listrik di lebih dari 60 lokasi terpencil di Indonesia
yang mendapat penghargaan Ashden Awards 2012.
Diseminar kali ini Ibu Tri menyampai kan beberapa hal yang sangat penting bagi
para penerus bangsa yaitu, bepikir hanya dengan Logika saja adalah suatu
kesalahan, yang benar adalah berpikir dengan Logika dan melibatkan Hati serta
rasa empati didalam nya. Karena Logika + Empati = Akal Sehat. Banyak kasus
kasus yang TIDAK melibatkan rasa empati dalam pelaksanaan suatu hal, seperti
kasus perbudakan Yuki, dan semacam nya. Sebenarnya hal seperti ini tidak perlu
terjadi karena jika saja pelaku melibatkan rasa empati mereka akan sesama
manusia maka akan terbentuk sifat saling menghargai dan menghormati. Di sesi ini
kita diajak untuk berpikir dengan logika,dan melibatkan hati dan empati kita
dalam pelaksanaan nya,agar tercipta suatu keselarasan yang baik antara
SDA,Teknologi,Manajemen,Keuangan, dan Komunitas Sosial.
4.
Pembicara
IV : Saska
Review:
Riset
Indie merupakan suatu lembaga kolektiv yang melakukan penelitian mengenai apa
yang terjadi di sekitar masyarakat di berbagai bidang, seperti bidang
Teknologi,social,economi,dan media. Di riset ini mereka membahas suatu topic
yang hampir ketinggalan zaman dan memanfaat kan nya sebagi ladang
usaha,terkadang juga menciptakan suatu ide yang akan di bahas secara mendalam
dan di jadikan suatu karya yang dapat menghasilkan. Beberapa hal yang telah
dilakukan oleh Riset Indie:
1. Membangkitkan
kembali Polaroid yang tergeser posisinya oleh kamera digital
2. Animatronic,
yang menggabungkan ilmu Sains, Robotic, dan Seni
3. Angkot
Day, diambil dari pokok permasalahan kota Bandung yang semakin macet.
Dari pemaparan Bang Saska ada beberapa hal yang
dapat kita ambil atau dapat menjadi masukan,yaitu kita harus mampu manjadi
orang orang yang produktif yang kreatif dan yang inovatif, yang mampu sigap
akan segala kemungkinan yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar