Sabtu, 24 Agustus 2013

Review Seminar (Christian Natanael)



Tugas Review
Nama    : Christian Natanael
NIM       : 16413203
Fakultas: FTTM
1.       Pembicara I        : Gita Wirjawan

Review:
 Menurut bahan yang dipaparkan oleh Bapak Gita Wirjawan, ada 4 sikap yang dapat mensejahterahkan Bangsa Indonesia yaitu, Mahir Teknologi, Berkasinambungan, Kaya akan Budaya, Maju Perekonomiannya. 3 dari 4 kriteria di atas Indonesia sudah memiliki nya, mulai dari berkesinambungan diantara sesama, kaya akan budaya, dan semakin maju dan berkembangnya perekonomian Bangsa, tetapi Bangsa Indonesia belum cukup memiliki masyarakat yang mahir teknologi,ini merupakan salah satu factor terpenting, karena teknologi inilah yang merupakan sarana yang akan membantu masyarakat untuk semakin maju dan berkembang. Selain daripada kurang nya SDM yang “Melek” akan Teknologi, Bangsa Indonesia pun membutuh kan Pemimpin dengan Jiwa sosial yang kuat,mampu menjawab tantangan dari luar dan dalam negeri,dapat bertindak responsive terhadap KEPENTINGAN RAKYAT, dan mampu menjunjung tinggi kearifan lokal yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia.
  Didalam pidato nya pun Bapak Gita Wirjawan mengedepankan sifat pluralism , dimana sifat saling menghormati dan menghargai satu sama lain meski berbeda pandangan dan arah pikir. Karena dengan mendepatkan sifat itu dapat terciptanya ide ide yang cakupan nya lebih luas dan lebih matang dari pada ide ide yang berpandangan 1 arah saja. Indonesia juga memiliki SDA yang SANGAT BERLIMPAH tapi sangat disayangkan pula SDA itu tidak dapat dikelola oleh Indonesia sendiri untuk menjadi bahan siap pakai , tetapi membiarkan Negara lain yang mengelola nya dan menjualkan nya kembali ke Indonesia. Seharus nya inilah peluang yang dapat di manfaat kan oleh masyarakat Indonesia agar mengelola bahan tambang secara mandiri anpa campur tangan negara asing, bukan tidak mungkin kita dapat mengeskport hasil bumi kita dalam bentuk barang jadi ke Negara lain yang pasti nya akan lebih menguntungkan. Maka nya dalam seminar ini pun kita di ajak untuk lebih menghargai produk produk Indonesia ,yang tidak kalah saing dengan produk produk luar negeri.

2.       Pembicara II       : Indra Hidayat

Review:
 Wanadri adalah sebuah organisasi tertua yang bergerak dalam kegiatan alam bebas. Organisasi ini didirikan pada tanggal 16 Mei 1964, dan merupakan perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung. Diseminar ini Wanadri mengutarakan seberapa luas nya Indonesia yang dahulu nya sebelum Deklarasi Djuanda hanya berupa Pulau pulau yang seluas 1,8juta kilometer persegi, dan setelah Deklarsi Djuanda luas nya mencapai 3x luas daratan awal sekitar 5,4 juta kilometer persegi. Jadi dapat disimpulkan Deklsrasi Djuanda ini merupakan Deklarasi mengenai perairan di Indonesia yang luas nya sekitar 3,1 juta kilometer persegi, dan luas wilayah ZEE mencapai 2,7 kilometer persegi. Dari data yang di paparkan oleh Indra Hidayat ini dapat kita tahu bahwa Indonesia merupakan Negara yang Bahari, Negara Kelautan yang memiliki banyak Pulau, bukan Negara Kepulauan.
Pulau di Indonesia berkisar 17.000 pulau dan di pastikan masih sangat banyak pulau yang belum di jelajahi. Indonesia pun bukan hanya memiliki banya pulau, melainkan memiliki keanekaragaman Flora dan Fauna,dimana seperti yang kita tau daerah Indonesia di bagi oleh 2 garis yaitu Garis Weber dan Garis Wallace, yang memungkinkan persebaran Flora dan Fauna yang sangat merata dan sangat beraneka ragam. Indonesia pun memiliki keanekaragaman budaya yang sangat banyak, hampir di setiap Propinsi nya pasti memiliki budaya budaya sendiri. Semua inilah yang seharusnya di kelola dan di angkat oleh para penerus bangsa agar tetap lestari,agar semakin terkenal di mata dunia,dan agar semakin di cintai oleh setiap Warga Negara Indonesia. 

3.       Pembicara III    : Tri Mumpuni Wiyatno

Review:
              

Tri Mumpuni Wiyatno (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 6 Agustus 1964; umur 49 tahun) adalah seorang pemberdaya listrik di lebih dari 60 lokasi terpencil di Indonesia yang mendapat penghargaan Ashden Awards 2012. Diseminar kali ini Ibu Tri menyampai kan beberapa hal yang sangat penting bagi para penerus bangsa yaitu, bepikir hanya dengan Logika saja adalah suatu kesalahan, yang benar adalah berpikir dengan Logika dan melibatkan Hati serta rasa empati didalam nya. Karena Logika + Empati = Akal Sehat. Banyak kasus kasus yang TIDAK melibatkan rasa empati dalam pelaksanaan suatu hal, seperti kasus perbudakan Yuki, dan semacam nya. Sebenarnya hal seperti ini tidak perlu terjadi karena jika saja pelaku melibatkan rasa empati mereka akan sesama manusia maka akan terbentuk sifat saling menghargai dan menghormati. Di sesi ini kita diajak untuk berpikir dengan logika,dan melibatkan hati dan empati kita dalam pelaksanaan nya,agar tercipta suatu keselarasan yang baik antara SDA,Teknologi,Manajemen,Keuangan, dan Komunitas Sosial.

4.       Pembicara IV   : Saska

Review:
            Riset Indie merupakan suatu lembaga kolektiv yang melakukan penelitian mengenai apa yang terjadi di sekitar masyarakat di berbagai bidang, seperti bidang Teknologi,social,economi,dan media. Di riset ini mereka membahas suatu topic yang hampir ketinggalan zaman dan memanfaat kan nya sebagi ladang usaha,terkadang juga menciptakan suatu ide yang akan di bahas secara mendalam dan di jadikan suatu karya yang dapat menghasilkan. Beberapa hal yang telah dilakukan oleh Riset Indie:
1.      Membangkitkan kembali Polaroid yang tergeser posisinya oleh kamera digital
2.      Animatronic, yang menggabungkan ilmu Sains, Robotic, dan Seni
3.      Angkot Day, diambil dari pokok permasalahan kota Bandung yang semakin macet.
Dari pemaparan Bang Saska ada beberapa hal yang dapat kita ambil atau dapat menjadi masukan,yaitu kita harus mampu manjadi orang orang yang produktif yang kreatif dan yang inovatif, yang mampu sigap akan segala kemungkinan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar