Sabtu, 24 Agustus 2013

Tugas ke-3 Review Seminar OSKM



Nama         : Siti Maisyaroh
NIM            : 19913190
Fakultas     : SAPPK

Terdapat 4 narasumber di seminar OSKM ITB 2013, yaitu Gita wirjawan, wanadri, tri mumpuni, saska. dimana tiap narasumber mengusung tema yang berbeda, pembicara yang pertama yaitu Bapak Gita wirjawan, mentri perdagangan Indonesia sekaligus ketua PBSI, di awal seminar memberikan penekanan  tentang pentingnya soft skill bagi mahasiswa, suatu hal yang dapat dikatakan harus benar- benar diperhatikan terutama di masa global seperti sekarang ini. Soft skill tersebut harus pula dipadukan dengan keinginan berlimpah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perpaduan ini akan menciptakan suatu kolaborasi saling isi dan saling dukung guna mencapai hasil sebaik mungkin atau setidaknya sesuai dengan target yang diinginkan. Kecermatan memang diperlukan dalam merancang masa depan mengingat apa yang kita lakukan dan inginkan saat ini untuk masa depan kita memiliki relevansi yang kuat dengan masa depan kita itu sendiri. Mahasiswa pun dituntut untuk dapat menjadi individu- individu yang kelak dapat membangun, mengembangkan, serta mempertahankan kemahiran teknologi, kesinambungan demokrasi, kekayaan budaya, dan kesejahteraan yang syarat akan pemerataan demi mempertahankan kekompetitifan NKRI. Dan pesan dari menteri Perdagangan RI yang terakhir dallah “Jadilah Garuda- Garuda yang kreatif, terampil, berteknologi, yg punya semangat kebangsaan!" If you want it, you’ll get it!.
Kemudian pembicara yang kedua adalah Indra Hidayat, ia adalah salah seorang anggota Wanadri. Wanadri yaitu Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung. Wanadri merupakan organisasi cukup besar yang bergerak di bidang pecinta alam . Narasumber wanadri menekankan kepada kita bahwa kita harus mempunyai sikap cinta tanah air, sadar diri dan lingkungan. Kita harus tahu apa saja potensi-potensi yang ada di Indonesia. Selain itu, kita juga harus menggali solusi dari banyak tantangn yang terjadi di Indonesia seperti pengklaiman kebudayaan oleh asing dan sering terjadinya bencana alam di Indonesia.
Di sesi ke 3, seminar diisi oleh Ibu Tri Mumpuni  dengan judul seminar  yang beliau bawakan adalah Integritas & Kompetensi Alumni ITB untuk kemandirian & kesejahteraan bangsa. Tema yang di bawakan Ibu Tri Mumpuni ini sangat menarik, menurut beliau ada dua hal yang dapat mempengaruhi integritas dan kompetensi seorang alumni yaitu pengatahuan (logika) dan perasaan (empati).  Banyak hal yang berubah di Indonesia, mulai dari pergeseran definisi yang merubah pola piker masyarakat, seperti berubahnya definisi ekonomi dan kewirausahaan. Menurut beliau, jikalau suatu paradigm sesuatu telah benar, maka hal itu akan menjadi powe pembangunan yang lebih baik untuk Indonesia.  Beliau juga menuturkan “Jangan pernah anda berpikir tanpa punya rasa". Di akhir seminarnya, ibu tri mumpuni menyampaikan peran yang dapat mahasiswa lakukan akan kejadian ini diantaranya adalah melakukan perubahan visi pembangunan, melakukan perubahan paradigm investasi serta pembatasan pertumbuhan usaha.
Dan sekitar pukul 17.10 WIB, seminar sesi terakhirpun diisi oleh Bapak Saska, CEO dari Riset Indie. Riset Indie merupakan organisasi yang menggeluti penelitian tapi hanya sesuatu yang disukai oleh anggotanya. Beberpa proyek Riset Indie yang telah dilakukan antara lain Project Polaroid, Project Alinea (animatronik). Selain itu, Bapak Saska memaparkan bahwa Riset Indie mempunyai agenda penting untuk kota Bandung, proyek itu di sebut Angkot Day. Angkot Day merupakan agenda yang akan dilaksanakan di bulan September tahun ini, dimana dalam angkot day direncanakan masyarakat Bandung akan merasakan hari angkot ternyaman, angkot tanpa ngetem, tertib dan gratis tentunya.  Program yang telah dilakukan Riset Indie ini telah bekerjasama dengan berbagai pihak, dan direncanakan secara matang. Pesan terakhir Bapak Saska kepada maba ITB 2013, kita harus melakukan sesuatu untuk bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar